“Kau tidak pernah bercerita tentang seseorang yang memikat hatimu,” katamu tiba-tiba.
“Kau tidak pernah menanyakannya, bukan?”
“Saya pikir kau tidak pernah terpikat dengan perempuan manapun, tidak pernah saya mendengarmu memuji satu perempuan pun.”
“Lantas, kenapa sekarang kau ingin tahu?”
“Saya hanya penasaran, ketika lelaki seusiamu pada umumnya sedang gemar memuji banyak perempuan, menggoda sana menggoda sini, mendekati yang ini dan yang itu, kau masih saja sibuk dengan dirimu sendiri, menikmati duniamu saja.”
“Kau lupa yaa, saya bukan lelaki pada umumnya.”
“Jadi, kau tidak tertarik pada lawan jenis?”
“Hey! Sembarangan yaa..”
“Hahaha. Tidak pernahkah ada satu perempuan yang menarik perhatianmu?” Kau menopang dagu sambil menatapku lekat. Tatapan itu, tepat di mataku. Mata berbinar yang sering saya nikmati diam-diam kini sedang tertuju padaku.
“Tidak, jika semua perempuan sepertimu; aneh dan menyebalkan.” Saya tertawa lalu segera beranjak dari kursi, mengusap lembut kepalamu kemudian meninggalkanmu dengan wajah yang berubah cemberut. Bahkan dengan wajah yang seperti itu binar matamu tidak pudar, hanya saja ia memang tidak cocok dipadukan dengan wajah cemberut, membuat dada saya terasa ngilu.
Ada sesuatu yang bertengkar dalam dada ketika kita bertemu. Menyesakkan saja!
Sungguminasa, 26 Juli 2015
-Chaa Chidot-